MEDIA INFORMASI INDEPENDEN || Kaba Salingka Nagari || News || Tutorial || Email:Berdinamikaofficial@gmail.com

ALLAH MEWAJIBKAN BERPUASA BAGI ORANG YANG BERIMAN



Sebagai seorang Muslim yang mengakui dirinya Mukmin, maka dia diwajibkan berpuasa.  Sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam AlQuran.

Allah berfirman Dalam Alquran Surat AlBaqarah ayat 183:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Dari ayat tersebut Allah memerintahkan kepada setiap Mukmin untuk melaksanakan puasa agar dengan berpuasa seorang Mukmin dapat meningkatkan derajatnya menjadi derajat Taqwa.

Seorang Muslim belum tentu bisa disebut sebagai seorang Mukmin. Sedangkan seorang mukmin (orang yang beriman kepada Allah) sudah jelas tentunya merupakan seorang Muslim. 

Demikian pula halnya dengan seorang Mukmin belum tentu sudah memiliki titel sebagai Mukmin yang bertakwa. Dan orang yang dapat meraih titel Taqwa tersebut adalah merupakan orang-orang mukmin yang telah menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya, salah satu diantaranya adalah berpuasa.

MAKNA TAQWA

Para ulama rahimahullah telah mejelaskan apa yang dimaksud dengan taqwa. Di antaranya, Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendenifisikan : “Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan”.

Sedangkan Imam An-Nawawi mendenifisikan taqwa dengan “Menta’ati perintah dan laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani “ Taqwa yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan menta’atiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya”.

Karena itu siapa yang tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang yang bertaqwa. Maka orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah, atau mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai Allah, atau mengambil dengan kedua tangannya apa yang tidak diridhai Allah, atau berjalan ke tempat yang dikutuk Allah, berarti ia tidak menjaga dirinya dari dosa.






Share: