MEDIA INFORMASI INDEPENDEN || Kaba Salingka Nagari || News || Tutorial || Email:Berdinamikaofficial@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label fotografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fotografi. Tampilkan semua postingan

Belajar teknik Dasar Fotografi: Fungsi fitur ISO pada kamera dan cara pengaturannya

Aneh memang jika kita harus mengambil gambar digital yang bagus untuk setiap kondisi tetapi kita tidak mengetahui tentang apa itu ISO dan bagaimana cara ISO bekerja. ISO adalah salah satu dari 3 pilar fotografi yang dikenal dengan "segitiga Exposur". jadi bagaimana akan membangun jika tiangnya saja kita tidak tahu.

Apa itu ISO?

ISO menurut istilah umum adalah tingkat sensitifitas kamera untuk bisa menangkap cahaya. Pada ISO rendah maka sensitifitas kamera berkurang, sedangkan pada ISO tinggi sensitifitas kemera bertambah.

Komponen kamera yang bisa mengubah tingkat sensitifitas kamera disebut sensor gambar. Sensor ini adalah komponen yang paling penting serta paling mahal dari seluruh komponen kamera dan berfungsi untuk mengumpulkan cahaya kemudian mentransformasikannya menjadi gambar.

Setiap kamera memiliki Nilai ISO dasar. Pada kamera Nikon D5100 ISO dasarnya adalah 200 sedangkan pada sebagian besar Canon memiliki ISO dasar 100. Nilai ISO dasar ini adalah ISO dimana qualitas gambar terbaik dapat kita capai. dan kita sangat dianjurkan untuk tetap bertahan pada ISO ini, walaupun hal itu tentunya tidak mungkin. terutama pada saat cahaya kurang seperti saat malam hari.

Range ISO Normal adalah berkisar antara 200 hingga 1.600. Pada saat sekarang range ISO terendah bisa mencapai 50 sedangkan tertinggi pada 204.800 .

Menggunkan ISO rendah pada saat cahaya kurang maka kita harus menggunakan lampu. Apabila tidak memungkinkan maka solusinya adalah dengan menaikkan ISO. Kelemahan disaat menggunakan ISO tinggi adalah timbulnya Noise atau bintik-bintik pada gambar. Silahkan lihat gambar.

Pengaturan  ISO yang tepat juga di pengaruhi oleh Speed atau kecepatan rana yang kita butuhkan. Apabila pada kecepatan standar misalkan S 1/60 kita menggunakan ISO 800, maka untuk keperluan tertentu kita harus mengambil S 1/240, maka ISO yang tepat kita gunakan adalah dengan menaikkan ISO sebanding dengan penambahan nilai speed yakni 800x 4 = 3200. ( merubah kecepatan Rana relatif kita butuhkan terutama saat mengambil gambar objek yang bervariasi antara diam dan bergerak.) untuk itu seting ISO yang tepat akan menghasilkan eksposur yang bagus untuk gambar.





Begitu juga disaat kita harus mnggunakan speed rendah (low Speed) solusinya adalah dengan menurunkan ISO sebanding dengan penurunan Speed kamera.

Menentukan ISO yang tepat memang butuh sedikit waktu dan percobaan, apalagi bagi para pemula.  tentu ini akan menjadi kendala tersendiri dilapangan. Tapi kita tidak perlu khawatir, karena saat ini kamera keluaran terbaru umumnya memiliki fitur Auto ISO, tinggal kita menetapkan batas maksimum ISO yang ingin kita gunakan. misal 1600, 3200 dsb.maka kamera akan mengatur ISO secara automatis. akan tetapi dengan semakin banyak belajar dan praktek maka seseorang akan semakin lama semakin piawai dan cekatan dalam menutak-atik kamera.






Share:

MENGENAL PERALATAN FOTOGRAFI



ALAT BANTU PEMOTRETAN

a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaanfilter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :

  • a.       filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
  • b.      filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
  • c.       filter ND (natural density), mengurangi contrast.
  • d.      filter warna, memberi efek warna.
  • e.       filter soft, melembutkan objek.
  • f.       filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
  • g.      filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
  • h.      filter multi image, memberi efek multi image.
  • i.        filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
  • j.        filter gradasi, memberi efek gradasi warna

b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flaredapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna.  Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.

c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.

e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutterditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.

f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.

g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.


ALAT BANTU PENCAHAYAAN

a.       Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.

b.      Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light(sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.

c.       Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d.      Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.

e.       Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.

f.       AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.

g.      Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.

h.      Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.

i.        Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.

j.        Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.

k.      Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l.        Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..

m.    Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.

n.      Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.

o.      Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio

p.      Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro
Share:

Dasar-dasar SInematografi



Apa itu sinematografi?

Menurut Wikipedia, Sinematografi berasal dari bahasa Yunani: kinema - κίνημα "gerakan" dan graphein - γράφειν "merekam". jadi artinya adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. 

Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grahp (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya;

Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar.

Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.

Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital.









Share:

Tips Membuat Foto Siluet Dengan Kamera Digital atau DSLR

tips-membuat-foto-siluet-dengan-kamera


Pada postingan fotografi kali ini kita akan membahas tentang tips bagaimana cara membuat foto siluet dengan kamera Digital atau DSLR.

Sebelum membahas lebih lanjut, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu apa pengertian dari siluet. Siluet berasal dari kata bahasa 'Silhoutte' yang artinya adalah gambar sebuah objek yang ditampilkan dengan sebuah warna yang utuh, umumnya berwarna hitam, dan menggambarkan garis besar dari bentuk objek tersebut.

Adapun cara membuat gambar siluet bisa dilakukan dengan memotret secara langsung atau juga bisa dengan menggunakan photoshop.

Agar dapat menghasilkan gambar siluet dengan memotret secara langsung maka yang harus kita lakukan adalah dengan menempatkan sumber cahaya berada di belakang objek atau dikenal dengan Backlight. 

Apabila kita menggunakan sumber cahaya matahari maka waktu yang tepat untuk mengambilnya adalah pada saat metahari sejajar dengan objek tepatnya pagi atau sore hari. Semakin kuat cahaya backlight yang dihasilkan maka akan semakin kuat pula kontras antara objek dengan backgroundnya sehingga gambar yang didapat adalah garis besar bayangan objeknya saja.

Selain itu, gambar siluet juga bisa diambil di dalam ruangan dengan menggunakan sumber cahaya backlight dari cahaya diluar jendela, atau menggunakan lampu meja yang sejajar dengan objek. sedapat mungkin hindari cahaya dari depan objek, kecuali anda ingin memberikan sedikit cahaya lembut pada bagian sisi samping objek menggunakan fill light.

Selamat Mencoba

Share:

Istilah dasar dalam dunia fotografi

Istilah dasar dalam dunia fotografi

Fotografi adalah salah satu bagian dari dunia seni yang sangat erat kaitannya dengan dunia digital. Dimana  fotografi memiliki banyak  istilah dasar yang unik dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat awam. oleh sebab itu bagi seorang fotografer pemula haruslah mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut.

Istilah dalam fotografi diantaranya adalah
berkaitan dengan fitur kamera:
  • Aperture, adalah besarnya bukaan pada lensa kamera
  • Speed, adalah berapa lama waktu yang digunakan kamera untuk menangkap gambar
  • ISO, adalah besar sensitifitas sensor kamera untuk mengkap cahaya yang masuk
  • White ballance. adalah temperatur warna pada gambar
  • Shuter. adalahtombol yang digunakan untuk mengambil gambar
  • Exposur adalah tingkat pencahayaan pada gambar. low exposur atau hig exposur
  • Auto focus, adalah fokus kemera yang diseting secara automatis oleh lensa kamera
  • Manual fokus adalah fokus kamera yang diseting secara manual pada lensa
  • Vibration reduction adalah fitur kamera yang berguna untuk mengurangi goyangan kamera saat mengambil gambar
  • focal lengt. adalah kedalaman jarak fokus antara objek dengan foreground dan background
  • Bracketing,adalah fitur kamera yang berfungsi untuk mengatur pengubahan eksposur kamera pada 2 kali pengambilan gambar atau lebih
  • High Dynamc Range, fitur kamera yang berguna untuk menggabungkan 2 buah exposur yang berbeda pada sebuah gambar dengan 2 kali pengambilan gambar atau lebih
  • Active D-Lighting adalah fitur kamera yang berguna untuk mengatur penchayaan gambar sehingga gambar terlihat lebih jelas 
  • metering. adalah pengaturan kamera untuk menentukan jenis exposur berdasarkan titik, atau area
  • flash compensation adalah  kompensasi kamera dalam memilih tingkat cahaya yang dikeluarkan lampu kamera berdasarkan keinginan si pemakai.
  • exposure compenstion adalah kompensasi kamera dalam memilih tingkat pencahayaan pada gambar berdasarkan keinginan si pemakai
Share:

Tips Memulai Bisnis Fotografi Wedding

Istilah dasar dalam dunia fotografi

Fotografi adalah salah satu bagian dari dunia seni yang sangat erat kaitannya dengan dunia digital. Dimana  fotografi memiliki banyak  istilah dasar yang unik dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat awam. oleh sebab itu bagi seorang fotografer pemula haruslah mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut.

Istilah dalam fotografi diantaranya adalah
berkaitan dengan fitur kamera:
  • Aperture, adalah besarnya bukaan pada lensa kamera
  • Speed, adalah berapa lama waktu yang digunakan kamera untuk menangkap gambar
  • ISO, adalah besar sensitifitas sensor kamera untuk mengkap cahaya yang masuk
  • White ballance. adalah temperatur warna pada gambar
  • Shuter. adalahtombol yang digunakan untuk mengambil gambar
  • Exposur adalah tingkat pencahayaan pada gambar. low exposur atau hig exposur
  • Auto focus, adalah fokus kemera yang diseting secara automatis oleh lensa kamera
  • Manual fokus adalah fokus kamera yang diseting secara manual pada lensa
  • Vibration reduction adalah fitur kamera yang berguna untuk mengurangi goyangan kamera saat mengambil gambar
  • focal lengt. adalah kedalaman jarak fokus antara objek dengan foreground dan background
  • Bracketing,adalah fitur kamera yang berfungsi untuk mengatur pengubahan eksposur kamera pada 2 kali pengambilan gambar atau lebih
  • High Dynamc Range, fitur kamera yang berguna untuk menggabungkan 2 buah exposur yang berbeda pada sebuah gambar dengan 2 kali pengambilan gambar atau lebih
  • Active D-Lighting adalah fitur kamera yang berguna untuk mengatur penchayaan gambar sehingga gambar terlihat lebih jelas 
  • metering. adalah pengaturan kamera untuk menentukan jenis exposur berdasarkan titik, atau area
  • flash compensation adalah  kompensasi kamera dalam memilih tingkat cahaya yang dikeluarkan lampu kamera berdasarkan keinginan si pemakai.
  • exposure compenstion adalah kompensasi kamera dalam memilih tingkat pencahayaan pada gambar berdasarkan keinginan si pemakai
Share:

Tips Panduan Cara Memilih Lensa Kamera DSLR Yang Terbaik

jenis-lensa kamera 


Untuk menghasilkan gambar yang terbaik, membutuhkan lensa kamera yang terbaik pula.
Ada banyak jenis lensa kamera yang bisa digunkan, tergantung pada tujuan dari pengambilan gambar. yakni:
1. Lensa Prime/ fix
2. Lensa zoom wide
3. lensa zoom normal / lensa kit standar
4. Lensa zoom tele
5. lensa super zoom  / sapu jagat

1.Lensa prime / fix
Lensa prime adalah lensa yang memiliki satu nilai fokal saja (fix), misal 35mm, 50mm, 100mm dsb. lensa  ini digunakan untuk mengahasilkan gambar dengan bokeh yang maksimal. umumnya punya bukaan maksimal yang besar, misal f/1.4 atau f/1.8 sehingga cocok untuk dipakai saat low light. lensa fix yang paling digemari adalah lensa 50mm karena punya fokal dengan perspektif normal.
kelebihan lensa fix diantaranya :
  • relatif murah
  • ukurannya kecil dan ringan
  • hasil foto sangat tajam
  • karena punya bukaan besar, bisa menghasilkan DOF yang tipis dan bisa diandalkan untuk low light
Adapun hal yang kurang menyenangkan dari lensa fix adalah lensa ini tidak bisa berganti fokal sehingga untuk merubah posisi fokal kita harus maju atau mundur terhadap objek.

2. Lensa zoom wide
Lensa zoom wide dalah lensa zoom yang memiliki rentang fokal wideangle mulai dari 10mm hingga 30mm, sehingga cocok untuk landscape dan arsitektur meski kurang cocok untuk potret karena adanya distorsi.
Kelebihan lensa zoom wide adalah :
  • mampu menghasilkan foto dengan angle dengan kesan luas dan dramatis
  • cocok untuk kebutuhan profesional dan komersil
Namun demikian lensa zoom wide dijual dengan harga yang relatif mahal karena tingginya tingkat kesulitan dalam mendesain lensa tersebut. Di pasaran, lensa semacam ini dijual di kisaran harga 6 juta hingga 12 juta rupiah.
Contoh lensa zoom wide :
  • Canon EF-S 10-22mm f/3.5-4.5
  • Nikon AF-S 10-24mm f/3.5-4.5
  • Pentax DA 12-24mm f/4
  • Sony SAL-DT 11-18mm f/4.5-5.6
  • Olympus Zuiko 9-18mm f/4-5.6
  • Rekomendasi untuk 3rd party : Tokina 11-16mm f/2.8

3. Lensa zoom normal/standar (general purpose)
Adalah lensa zoom yang memiliki rentang fokal yang dianggap memenuhi kebutuhan wide hingga tele biasa. Lensa semacam ini mampu mengakomodir rentang fokal normal di kisaran 50mm sehingga mampu  menghasilkan foto yang rendah distorsi, dan menghasilkan persepektif yang sama seperti apa yang dilihat oleh mata manusia. Lensa zoom normal akan semakin mahal bila memiliki bukaan besar apalagi bila punya bukaan konstan f/2.8 yang tergolong kelas profesi0nal.
Contoh lensa zoom normal kelas mahal :
  • Lensa 24-70mm f/2.8
  • Lensa 17-55mm f/2.8
Sedangkan lensa zoom normal ekonomis diantaranya :
  • Canon EF-S 17-85mm f/4-5.6
  • Nikon AF-S 16-85 f/3.5-5.6
  • Pentax DA 17-70mm f/4
  • Sony SAL DT 18-70mm f/3.5-5.6
  • Olympus Zuiko 14-54mm f/2.8-3.5
  • Rekomendasi 3rd party : Sigma 17-70mm f/2.8-4

4. Lensa zoom tele
Lensa zoom tele digunakan untuk pengambilan gambar dengan objek yang jauh. lensa ini memiliki kehandalan dalam menghasilkan bokeh yang tidak kalah dengan lensa prime.
lensa zoom tele berkisar di fokal tele diatas 100mm, sehingga rentan goyang akibat getaran tangan. Untuk itu para profesional lebih memilih lensa tele bukaan besar dan ditambah fitur stabilizer, sehingga lensa tele masih bisa dipakai di saat kondisi kurang cahaya.
Lensa zoom tele terbagi dua kelompok, yaitu kelompok profesional dan kelompok biasa.
Untuk zoom tele profesional diantaranya :
  • Canon EF 70-200mm f/2.8
  • Nikon AF-S 70-200mm f/2.8  (gambar di atas)
  • Pentax DA 60-250mm f/4
  • Sony SAL 70-200mm f/2.8
  • Olympus Zuiko 90-250mm f/2.8
  • Rekomendasi 3rd party : Sigma 70-200mm f/2.8
Sigma 70-300mm f/4-5.6
Untuk zoom tele biasa, umumnya terdapat pilihan 70-300mm (gambar di atas) yang fokal telenya cukup panjang dan 55-250mm (gambar di bawah) yang lebih ekonomis. Perhatikan kalau lensa tele ekonomis punya variabel aperture (misalnya f/4-5.6), sehingga bukaannya akan semakin mengecil saat lensa di-zoom maksimal. Maka itu lensa tele semacam ini dihindari oleh para profesional karena sulit diandalkan di saat perlu speed tinggi.

Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6
Meski demikian, lensa tele ekonomis seperti ini laris manis karena harganya murah dan hasil fotonya di tempat yang cukup cahaya masih sangat baik. Jadilah lensa semacam ini menjadi lensa favorit untuk kebutuhan harian dan untuk sekedar hobi.

5. Lensa zoom all-round  / super zoom / sapu jagad
Adalah istilah untuk lensa zoom dengan kemampuan mencover rentang wide hingga tele yang ekstrim, hingga lensa ini mampu menggantikan beberapa macam lensa sehingga praktis dipakai kemana saja. Umumnya lensa ini memiliki rentang fokal 18-200mm, meski ada juga yang bisa mencapai 18-270mm (lihat gambar di atas). Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih lensa jenis ini :
  • Lensa ini praktis namun tergolong mahal
  • Lensa ini hanya tersedia untuk jenis variable aperture saja
  • Kemampuan optik dari lensa ini tergolong pas-pasan (karena banyaknya elemen optik di dalamnya)
  • Usahakan memilih lensa jenis ini yang dilengkapi dengan fitur stabilizer optik
Share:

Belajar Teknik Dasar Fotografi 2: Belajar fitur dan Karakteristik kamera

Pada pembahasan Teknik dasar fotografi, kita akan membahas tentang apa yang harus kita lakukan dalam mengambil sebuah gambar dengan kamera, khususnya kamera DSLR. Bukan berarti dengan kamera poket dan kamera Hp tidak menggunakan teknik dasar. akan tetapi para pembuat kamera Poket dan Hp lebih mengedepankan kepraktisan dalam menggunakan kamera agar semua orang bisa menggunakan secara langsung tanpa harus belajar banyak tentang teknik kamera.

Sebelum mempelajari teknik ini, tentu saja terlebih dahulu kita harus mengenali fitur-fitur dasar yang ada pada kamera DSLR pada umumnya. Setiap kamera DSLR memiliki fitur dasar yaitu ISO, Apertur, Speed, White balance dan Fokus.

Berikut Penjelasannya.
Dalam dunia fotografi ada yang dikenal dengan Teori segitiga Eksposur (Triangle Exposure). konsep ini memiliki rumus yang terdiri atas kombinasi antara ISO, Aperture dan Speed.
Segitiga Eksposur


ISO
ISO adalah tingkat sensitifitas sensor untuk menangkap cahaya pada kamera. ISO rendah maka sensitifitas sensornya juga rendah dan menampilkan cahaya apa adanya. Hal ini sangat tepat digunakan pada saat cahaya yang kuat dan memadai. Sedangkan pada ISO tinggi maka tingkat sensistifitas sensornya juga tinggi, sehingga dengan sedikit saja cahaya yang ditangkap akan ditingkatkan oleh kamere sehingga bisa menampilkan gambar lebih terang. Adapun kelemahan ketika menggunakan ISO tinggi ini adalah munculnya noise atau bintik-bintik hitam pada gambar.Semakin besar ISO maka akan semakin terang hasil gambar dan akan semakin banyak pula noise yang ditimbulkan. Hal ini sangat merugikan jika seandainya foto yang kita ambil harus ditampilkan pada ukuran besar seperti ukuran 10R keatas.

APERTURE
Aperture adalah besar kecilnya bukaan lensa kamera. Aperture biasanya disimbolkan dengan huruf F. semakin besar Aperture yang digunakan maka akan semakin banyak pula cahaya yang masuk untuk diolah oleh kamera. Begitu juga sebaliknya. 
Selain memepengaruhi cahaya, Aperture juga berfungsi sebagai pengatur kedalaman fokus gambar. Dengan aperture yang rendah maka tingkat kedalaman atau jarak fokus antara satu objek dengan objek yang lain akan semakin pendek. Dengan kata lain tingkat perbedaan antara objek yang fokus dan objek yang blur sangat tinggi.

SPEED
Yang dimaksud dengan Speed adalah kecepatan sensor kamera dalam menangkap cahaya. Semakin rendah nilai Speed maka lensa kamera membuka dengan cepat sehingga cahaya yang diterima lebih sedikit. Semakin tinggi nilai speed  maka lensa kamera akan membuka lebih lama sehingga cahaya yang diterima akan semakin besar.

Jadi dengan mengkombinasikan ketiga unsur dari segitiga eksposur tadi, maka kita akan menghasilkan pencahayaan gambar yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.

FOKUS
Yang dimaksud dengan fokus kamera adalah pilihan objek atau area yang ingin dijadikan sebagai titik tertajam dari gambar. 

Cara kerja Lensa kamera bisa kita analogikan dengan cara kerja mata manusia. Apabila kita melihat sebuah objek atau area maka kemampuan mata kita memiliki keterbatasan untuk melihat secara fokus. Misalnya saja saat anda melihat kata pada paragraf ini maka anda tidak bisa melihat dengan jelas pada judul blog yang ada di atas. Begitu juga dengan lensa kamera, apabila lensa kamera difokuskan pada sebuah objek maka secara langsung objek yang lain akan menjadi blur.

WHITE BALLANCE
White ballance adalah salah satu pengaturan pada kemera yang digunakan sebagai acuan standar temperatur cahaya (collour temperature). temperatur cahaya ini biasanya dinilai dengan Kelvin.


Pengaturan White ballance akan mempengaruhi kehangatan warna pada gambar. warna gambar yang hangat akan ditandai dengan dominannya warna merah atau kuning, sedangkan warna gambar yang dingin ditandai dengan dominannya warna putih atau biru.

Demikian penjelasan tentang Teknik Dasar Fotografi, semoga bisa bermanfaat. 





Share:

Belajar Fotografi untuk pemula

Belajar fotografi untuk pemula

Fotografi adalah aktivitas merekam cahaya yang bisa kita lakukan dengan alat yang disebut dengan Kamera. Untuk menghasilkan gambar yang bagus tidak serta merta harus dengan alat yang mahal. pada umumnya pengambilan gambar atau dikenal dengan foto bisa dengan menggunakan kamera DSLR, kamera pocket digital, ataupun dengan kamera HP. yang paling utama adalah bagaimana objek yang diinginkan terekam dengan baik dengan cahaya yang memadai serta komposisi yang pas.

Penggunaan kamera  DSLR dan kamera pocket ataupun hp tentu saja menghasilkan kualitas yang berbeda. hal ini dikarenakan karena DSLR seperti yang lazim digunakan diantaranya Canon ataupun Nikon memiliki kualitas dan fitur yang yang lebih komplit dan lebih baik, mulai dari Resolusi yang digunakan hingga kemampuan kemera untuk menetapkan fokus gambar yang lebih baik.

Efektifitas dan efisiensi dana tentu juga menjdi pertimbangan dalam memilih kamera. jika hanya untuk selfi ataupun dokumentasi kantor atau sekolah, kamera poket bahkan Hp sekaipun sudah cukup memadai, apalagi saat ini sudah mulai marak penggunaan hp beresolusi cukup tinggi seperti Nokia dan soni Experia.

Jika ingin kualitas gambar lebih baik dan supaya bisa diolah lebih lanjut, tentu kamera DSLR sebagai solusinya. Agar bisa lebih mahir maka selain memperbanyak belajar teorinya, tentu dengan menambah jam terbang alias praktek akan semakin mengasah kemampuan si pemakai kamera.

Tidak sedikit lho orang yang awalnya menjadikan fotografi sebagai hobi, kemudian berlanjut menjadi fotografer profesional dan mendapatkan penghasilan sangat lumayan dari sana. Selamat belajar.







Share: