MEDIA INFORMASI INDEPENDEN || Kaba Salingka Nagari || News || Tutorial || Email:Berdinamikaofficial@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Tutorial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tutorial. Tampilkan semua postingan

Belajar teknik dasar Fotografi 1: Tips Langkah-langkah persiapan memotret.

Belajar teknik dasar Fotografi 1: Tips Langkah-langkah persiapan memotret.


Sesuai dengan judul artikel diatas, tulisan ini ditujukan bagi para fotografer pemula yang ingin mempelajari teori dan teknik dasar dalam dunia fotografi. Cara belajar fotografi tidaklah cukup hanya dengan membaca teorinya saja namun harus dibarengi dengan praktek langsung dilapangan.

Kegiatan memotret memang tidaklah sulit. Setiap orang bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja dan dengan menggunakan kamera apa saja. Namun untuk menghasilkan foto yang sesuai dengan apa yang diinginkan serta tujuan dari memotret itu sendiri, tentunya sang fotografer perlu memperhatikan banyak hal agar tujuan dan keinginan fotografer tersebut tercapai.

Pada kesempatan ini penulis mencoba memberikan sedikit pejelasan tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk bisa menghasilkan foto yang baik:

1. Yang perlu dilakukan fotografer adalah mengenal karakteristik setiap kamera dan lensa yang digunakan. masingmasing kamera memiliki karakteristik yang berbeda, seperti fitur dan menu yang ada pada kamera, fungsi dari masing-masing fitur serta cara pengaturannya. Apabila hal ini belum dikuasai secara maksimal, maka fotografer akan berpeluang besar gagal menghasilkan gambar yang diinginkan. Memotret menggunakan kamera ponsel mungkin akan lebih mudah dibandingkan dengan kamera digital maupun kamera DSLR atau jenis kamera yang terbaru saat ini yakni mirrorless.

2. Memilih tema, lokasi dan waktu pengambilan gambar. Tema yang berbeda akan membutuhkan cara pengambilan gambar yang berbeda pula serta membutuhkan peralatan yang harus disesuaikan dengan tema tersebut. Memilih lokasi dan waktu yang tepat maka akan memudahkan fotografer untuk mendapatkan gambar yang diinginkan. Sebagian foto bisa saja diambil di lokasi indoor seperti foto portrait, namun ada juga yang harus dilakukan di lokasi outdoor, seperti foto even, animal, landscape dan lai sebagainya.

3. Memilih objek foto yang diinginkan serta karakteristiknya. Objek foto bisa jadi manusia, hewan, tumbuhan, atau juga alam. Objek tersebut bisa jadi dalam keadaan bergerak atau diam. Dengan mengenali objek maka fotografer akan mengetahui bagaimana cara pengaturan kamera yang sesuai dengan keadaan si objek yang akan difoto.

4. Memilih dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. peralatan yang dibutuhkan untuk memotret tentu saja disesuaikan dengan tujuan serta tema foto yang akan di ambil.  fotografi outdoor bisa jadi membuthkan peralatan yang lebih simpel dan mudah untuk dibawa, sedangkan fotografi indoor mungkin akan membutuhkan peralatan lebih misalnya saja dalam hal pencahayaan. untuk menghasilkan pencahayaan yang bagus tentunya sang fotografer membutuhkan peralatn yang lebih komplit.

Dengan melakukan langkah-langkah diatas diharapkan seorang fotografer bisa menghasilkan hasil foto sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah tersebut tidaklah mutlak, adakalanya memotret itu tidak didasarkan pada tujuan, namun juga bisa dikarenakan adanya kesempatan. Maka dari itu,.. Waspadalah,... waspadalah...!

Semoga bermanfaat.






Share:

Perbedaan kamera DSLR Full frame dan crop sensor

Dalam dunia fotografi Digital dikenal istilah kamera Full frame, kamera Crop sensor dan istilah crop Factor.

Apa saja perbedaan antara kamera Full frame dan kamera crop sensor? dan manakah yang terbaik diantara keduanya...?

Berikut ini penjelasan ringkasnya.

Perbedaan Kamera Full frame dengan kamera Crop sensor (APS-C) terletak pada ukuran sensor yang digunakan pada kamera DSLR itu sendiri.

Mengacu kepada sejarah kamera SLR Film dimana sensor yang digunakan berukuran 35mm. Ukuran ini digunakan sebagai ukuran standar sensor pada kamera DSLR full frame.

Sedangkan pada kamera DSLR lainya menggunakan ukuran sensor lebih kecil  disebut dengan istilah Digital Crop Camera.
Dengan perbedaan ukuran yang dimiliki oleh sensor maka kamera Full frame dan crop sensor memiliki hasil gambar yang berbeda pula.
Dengan menggunakan lensa yang sama dan ukuran yang sama maka kamera full frame akan menghasilkan gambar yang lebih luas (wide) dibandingkan lensa crop sensor.



Dengan adanya perbedaan ukuran gambar yang dihasilkan antara kamera Full frame dan kamera krop, maka untuk menghasilkan ukuran crop yang sama antara keduanya digunakan Crop factor.
untuk kamera Nikon umumnya menggunakan Crop faktor 1,5 sedangkan pada kamera cannon menggunakan Crop factor 1,6.

Crop sensor : Full frame = Crop factor
10mm : 16mm= 1,6

Sebagai perbandingan maka hasil gambar kamera Full frame menggunakan lensa 16mm akan menghasilkan Crop yang sama dengan kamera Crop sensor dengan menggunakan lensa 10mm.





Lalu manakah yang lebih baik antara kamera Full frame dan kamera crop sensor.

jawaban yang lebih tepat menurut penulis adalah masing-masing kemera memiliki keunggulan dan kekurangan masing tergantung pada jenis fotografi apa kamera tersebut digunakan.

kamera full frame akan sangat bagus digunakan pada fotografi Landscape atau pengambilan gambar lebar. Sedangkan kamera Crop Sensor lebih efektif dignakan pada fotografi Portrait, Sport dan pengambilan gambar dengan crop yang lebih besar.

Dari segi kualitas sensor kamera Full frame jelas lebih baik karena dengan ukuran sensor yang lebih besar kamera full frame sangat baik digunakan pada cahaya kurang dan menghasilkan noise lebih sedikit dibandingkan kamera crop sensor.

Dari segi harga tentu saja kamera crop sensor lebih baik. Karena kamera ini lebih diutamakan untuk entri Level dan intermediet. sedangkan untuk profesional dengan biaya lebih besar maka kamera Full frame adalah solusinya.



Share:

Belajar Teknik dasar Fotografi: Fungsi Fitur White ballance dan cara pengaturannya

Apa yang dimaksud dengan white balance?

Menurut bahasa white balance artinya adalah keseimbangan warna. 

Lalu kenapa kita harus mengatur white balance pada kamera?
Hal ini karena keseimbangan warna yang ditangkap oleh kamera selalu berubah-ubah sesuai dengan temperatur warna yang dihasilkan oleh cahaya yang menimpa objek. 


Jadi jangan heran apabila sewaktu-waktu gambar yang kita ambil terlihat agak membiru, atau sewaktu-waktu gambar kita terlihat agak memerah.

Jadi, fungsi dari pengaturan white balance pada kamera adalah untuk mengmbalikan warna asli dari gambar yang kita ambil. Atau bisa juga untuk mendapatkan keseimbangan warna yang tepat yang sesuai dengan mood gambar yang dinginkan oleh si fotografer.

Lalu bagaimana cara memahami cara kerja dan pengaturan white balance?

Coba perhatikan gambar berikut


Dengan menggunkan white balance yang berbeda, gambar yang sama bisa menghasilkan keseimbngan warna yang berbeda. mulai dari gambar yang paling kiri menggunakan white balance Flourescent maka gambar terlihat lebih membiru, hingga yang paling kanan menggunkan white balance Tungsten, gambar terlihat menjadi lebih menguning atau orange. 

Pada beberapa Kamera cara seting white Balance diditentukan dengan menentukan Temperatur warna ( satuan Kelvin disingkat 'K') mulai dari 2000K memiliki warna hangat hingga 9000K memiliki warna Dingin.


Sedangkan pada pada beberapa kamera yang lain pengaturan white balance dipilih berdasarkan kondisi sumber cahaya yang kemudian disimbolkan dengan mode, diantaranya:


  • Auto –pada mode ini kamera memilih secara automatis keseimbangan warna yang tepat. pada keadaan tertentu mode ini memang menguntungkan karena kita tidak kehilangan waktu untuk mengatur white balance kamera, tapi pada  kondisi tertentu mode auto tidak bisa memberikan kesembangan cahaya yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.
  • Tungsten –Mode ini biasa digunakan pada pengambilan indoor terutama yang menggunakan sumber cahaya lampu pijar.
  • Fluorescent – Mode ini juga digunakan untuk indoor tetapi lebih kepada pengguanaan sumber cahaya lampu Neon atau TTL
  • Daylight/Sunny – Mode ini digunakan pada pengambilan gambar outdoor terutama dengan menggunakan sumber cahaya dominan matahari 
  • Cloudy – Mode ini menggunakan sumbercahya matahri juga tapi tidak langsung. agar gmabar yang dihasilkan menjadi lebih hangat
  • Flash –Mode ketika kita menggunakan flas kamera langsung
  • Shade –Mode ini juga digunakan pada sinar matahari tidak langsung. akan tetapi kapasitas cahaya matahari masih bisa menerangi cahaya, seperti ketika tertutup dinding gedung, atau ditutupi oleh bangunan atau pohon.


Demikian penjelasan Tentang White ballance.
Semoga bermanfaat.






Share:

Tips Cara Membuat foto Potrait Hitam putih

Mengapa kita masih memilih foto dalam bentuk Hitam Putih dizaman digital saat ini dimana setiap kamera bisa menangkap jutaan warna. Hal ini bukan masalah teknologi, akan tetapi ini adalah masalah estetika. sebagaimana warna bisa memberikan sebuah gambar menjadi hidup begitu pula dengan hitam putih. tentu saja dengan pendekatan yang berbeda.

Apakah teman-taman pernah mendengar Istilah “If you want to shoot fashion, shoot in color, but if you want to shoot emotion, shoot in black and white.” Artinya jika kamu ingin shut fashion, shutlah dengan warna, Tapi apabila kamu ingin shut emosi, shutlah dengan hitam putih.

Walaupun saya tidak tahu siapa orang yang mengungkapkan ungkapan itu, namun saya sangat setuju.

Berikut ini tips tentang cara membuat foto potrait dalam jenis Hitam putih.

Mulailah dengan menghadirkan hitam putih dalam pikiran.

Bagi sebagian fotografer pilihan hitam dan putih adalah ide yang dimunculkan pada paska produksi, dengan mengandalkan editing di komputer. Berbeda dengan apabila kita memulainya dengan pikiran atau konsep yang direncanakan sebelum tombol shuter ditekan. Pengambilan foto hitam putih akan membutuhkan banyak elemen yang harus diperhatikan. Seperti  kontras tone, kontas pencahayaan, dan ekspresi wajah dari subjek yang diambil.

Jika kita belum memiliki gambaran awal tentang konsep potrait hitam putih maka sebaiknya gunakan seting kamera monokrom.

Mata memiliki peran yang sangat penting

Mata merupakan peran sentaral  dari subjek yang bisa mempengaruhi lingkungan disekitarnya. menjadikan mata sebagai titik fokus akan membuat gambar anda menjadi lebih tajam dan kuat.

Penekanan pada ekspresi.

Ekspresi wajah juga sangat penting dalam membuat potrait hitam putih. Ekspresi akan menampilkan emosi yang kuat terhadap subjek. Dengan mengubah sedikit saja ekspresi wajah maka akan menghasilkan gambar yang berbeda pula. Penekanan ekspresi itu bisa dilakukan pada banyak hal seperti mnegangkat sebelah alis, garis mata , sudut bibir dan lain sebagainya. 

Untuk menuntun subjek dalam berekspresi fotografer bisa meminta kesannya terhadap berbagal hal. misalnya dengan meminta kesan melalui kata-kata seperti, sedih, bahagia, serius dll.

Dapatkan kontras dan tone gambar dengan pencahayaan saat mengambil gambar.

kontras dan lembutnya gambar bisa di atur dengan menggunakan pencahayaan langsung pada objek. apabila kita ingin menghasilkan gambar berkontras tinggi maka kita bisa menggunakan cahaya yang kuat. Sedangkan untuk menghasilkan gambar yang lembut mak gunakan sumber cahaya yang lembut pula.

Subjek tertentu adakalanya memiliki dayatarik tertentu apabila diambil dengan hitam dan putih, tapi pada subjek yang lain tidak. keterampilan untuk memilih subjek membutuhkan cara bagaimana kita memandang semua elemen subjek menjadi elemen bentuk dan kontras. 


Share:

Belajar teknik dasar Fotografi 3: Belajar komposisi foto

Apa yang dimaksud dengan Komposisi?
Bagamana cara menggunakaan komposisi ?

Istilah komposisi ada pada seluruh bidang seni seperti musik, lagu, drama, begitu juga dengan fotografi.

Dalam fotografi Komposisi artinya adalah Penyusunan atau penempatan elemen-elemen yang ada didalam frame foto agar ide utama atau tujuan dari pengambilan foto tercapai. Penyusunan ini bisa dilakukan dengan pergerakan antara objek gambar atau subjek si pengambil gambar itu sendiri.

Untuk mendapatkan komposisi adakalanya seorang fotografer menunggu objeknya bergerak menuju tempat yang diinginkannya atau lewat instruksi dari fotografer itu sendiri. dilain waktu fotografer sendiri bergerak mencari posisi, mengubah angle foto dan melakukan croping terhadap frame gambar agar gambarnya terlihat padat dan manis.

Komposisi meruapakan cara untuk menuntun orang lain untuk melihat elemen yang paling penting yang ada didalam foto. Komposisi yang baik akan menciptakan sebuah karya walaupun terdapat kekurangan yang ada didalam foto seperti kelemahan objek dan lingkungan sekitarnya. sebaiknya buruknya komposisi akan membuat hasil foto kehilangan daya tarik meskipun objek dari foto sebenarnya sangatlah bagus. 

Melakukan kesalahan dalam komposisi berbeda dengan kesalahan pada setingan kamera seperti exposur atau white ballance. Apabila kita salah dalam melakukan setingan kamera, maka kita bisa memperbaikinya  pada post produksi lewat aplikasi komputer. Sedangkan kesalahan pada aspek komposisi, kita tidak bisa mengubahnya kecuali dengan melakukan cropping pada gambar, itu pun akan berhasil jika memang hasil foto yang kita inginkan lebih padat akan ada elemen elemen yang harus dibuang. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk merencanakan komposisi foto sebelum memencet tombol shutter kamera.

Beberapa elemen yang sangat kuat mempengaruhi komposi adalah:
  • Focal leng dan aperture.
    Pengambilan gambar dengan apertur luas akan mengecilkan area fokus gambar sehingga objek fokus menjadi dominan. Sedangkan dengan apertur sempit pengaburan gambar menjadi berkurang, sehingga setiap elemen menjadi tampak lebih jelas. Dalam hal ini pemilihan elemen foreground dan backround menjadi penting untuk di perhatikan
  • Pencahayaan dan shadow (bayangan).
    Pencahayaan akan mengarahkan orang lain kepada hal yang lebih jelas untuk dilihat dan shadow akan mengarahkan aspek lain yang tersembunyi dibalik objek yang dominan.
  • Warna dan tone gambar.
    Penempatan dan pemilihan warna akan membuat komposisi menjadi menarik, atau malah sebaliknya. inti utamanya adalah tujuan dari objek gambar bisa tercapai.
  • Angle kamera.
    Angel kamera bisa mengubah komposisi gambar sangat drastis. dengan mengubah angel kamera fotografer bisa menampilkan gambar dengan mengikuti aturan garis, diagonal, simetris, dan bentuk geometri lainnya. sehingga hasil foto menjadi lebih menarik.
  • Croping.
    Croping bertujuan memilih luas frame foto yang kita inginkan agar fill frame atau isi foto bisa sesuai dengan tujuan pengambilan gambar. pada proses croping fotografer memilih objek yang akan di jadikan fill frame dan elemen mana yang harus dibuang.

Sekian dulu sedikit penjelasn tentang hal mendasar dalam komposisi gambar.
Semoga bisa membantu.

Terimakasih sudah membaca artikel pada blog ini.






Share:

10 Tips bagi fotografer pemula

10 Tips bagii fotografer pemula


1. Jangan terlalu berambisi untuk segera memiliki peralatan yang Mahal, kecuali jika memang anda punya uang berlebih. memulai mengambil gambar yang banyak dengan kamera yang murah akan memberikan pengalaman kepada anda untuk memilih, kearah mana kamera anda akan anda Upgrade.

2. Pertimbangkan untuk selalu menggunakan tripot, walaupun tripot murah. terutama jika anda memiliki tangan yang mudah gemetar. dengan menggunakan tripot akan memberikan kepuasan tersendiri kepada anda terhadap hasil gambar karena terlepas dari masalah teknis mengmbil gambar. anda bisa fokus untuk belajar untuk setingan kamera dan komposisi kamera. terutama jika harus menggunakan low speed.

3. Selalu dekatkan kamera anda  kemanapun anda pergi. dengan menyederhanakan perlatan yang bisa anda bawa, misalkan kedalam sebuah tas kecil. sewaktu-waktu anda mungkin akan sangat beruntung karena anda anda bisa mengabadikan momen berharga yang tak pernah diduga.

4. Buatlah daftar gambar yang ingin anda dapatkan secara berkala. setidaknya  ada sebuah catatan kecil dimana anda bisa mencatat setiap detil obejk yang ingin anda ambil ketika anda sedang bepergian. jadi anda bisa kembali sewaktu-waktu, atau mungkin pada hari yang sama.

5. Jangan pernah mengabaikan sebuah objek apapun itu. mungkin kamu tidak tertarik untuk melihat buku yang bertebaran di meja kerjamu, di halaman rumahmu yang berantakan. tapi bisa jadi ada trik yang menarik yang bisa kamu gunkan untuk menangkap pencahayaan yang menarik atau close up objek yang membuat mu terpukau setelah melihatnya di dalam kameramu.

6. Nikmati prosesmu sebagai seorang yang selalu belajar. jangan pernah berhenti belajar. karena bagi  seorang fotografer segala sesuatu adalah peluang untuk menciptakan keindahan yang belum pernah terlihat oleh orang lain.

7. biasakan untuk melihat hasil foto orang lain yang lebih bagus dari anda. karena dari situ anda akan belajar banyak hal. terutama untuk memperbaiki hasil foto yang anda dapatkan atau peluang baru yang belum pernah anda coba selama ini.

8.Pelajarilah lebih dalam setingan kameramu dengan banyak bereksperimen dan membaca tutorialnya baik secara online maupun ofline. cobalah mengambil gambar dengan setingan yang berbeda. mungkin anda akan menemukan hasil gambar yang lebih baik yang belum anda ketahui.

9.Renacanakan dan lakukan pengambilan gamabr secara rutin dan berkala. Untuk menjadi seorang fotografer yang baik maka anda harus memiliki motivasi yang besar untuk  memberikan waktu anda untuk terus latihan secara rutin.

10.Jangan pernah takut untuk bereksperimen. Apalagi kamera yang anda gunakan adalah kamera digital. Jadi anda tidak perlu mengeluarkan biaya terhadap pengambilan gambar yang salah. Anda hanya cukup mencoba lagi dan terus mencoba...

Terima Kasih telah membaca tips pada blog ini.
Selamat Mencoba...!






Share: