MEDIA INFORMASI INDEPENDEN || Kaba Salingka Nagari || News || Tutorial || Email:Berdinamikaofficial@gmail.com

Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan

KEUTAMAAN BERPUASA DI BULAN RAMADHAN


Keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan

1. Dalil:

Diriwayatkan dalam shahih Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw bersabda:
“Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat.

Allah ta’ala berfirman: “Kecuali puasa, itu untuk-Ku Aku yang langsung membalasnya. Ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.” Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kasturi.”

2. Bagaimana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah?

Perlu diketahui, bahwa bertaqarrub kepada Allah tidak dapat dicapai dengan meninggalkan syahwat ini –yang selain dalam keadaan berpuasa adalah mubah- kecuali setelah bertaqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan apa yang diharamkan Allah dalam segala hal, seperti: dusta, kedzaliman dan pelanggaran hak orang lain dalam masalah darah, harta dan kehormatannya. Untuk itu, Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya.” (HR. Al Bukhari).

Inti pernyataan ini: bahwa tidak sempurna bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah kecuali setelah bertaqarrub kepadanya dengan meninggalkan hal-hal yang haram. Dengan demikian, orang yang melakukan hal-hal yang haram kemudian bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah, ibaratnya orang yang meninggalkan hal-hal yang wajib dan bertaqarrub dengan hal-hal yang sunat.
Jika seseorang dengan makan dan minum berniat agar kuat badannya melaksanakan shalat malam dan puasa, ia mendapat pahala karenanya. Juga jika dengan tidurnya pada malam dan siang hari berniat agar kuat beramal (bekerja), maka tidurnya itu merupakan ibadah.

Jadi orang yang berpuasa senantiasa dalam keadaan ibadah pada siang dan malam harinya. Dikabulkan doanya ketika berpuasa dan berbuka. Pada siang harinya ia adalah orang yang berpuasa dan sabar, sedang pada malam harinya ia adalah orang yang memberi makan dan bersyukur.

3. Syarat mendapat pahala puasa:
Di antara syaratnya: agar berbuka puasa dengan yang halal. Jika berbuka puasa dengan yang haram maka ia termasuk orang yang menahan diri dari yang dihalalkan Allah dan memakan apa yang diharamkan Allah, dan tidak dikabulkan doanya.

Orang berpuasa yang berjihad:
Perlu diketahui bahwa orang mu’min pada bulan Ramadhan melakukan dua jihad, yaitu:
1. Jihad untuk dirinya pada siang hari dengan puasa.
2. Jihad pada malam hari dengan shalat malam.
Barangsiapa yang memadukan kedua jihad ini, maka memenuhi segala hak-haknya dan bersabar terhadapnya. Niscaya diberikan kepadanya pahala yang tak terhitung.

Sumber :

RISALAH RAMADHAN Karya SYEIKH ABDULLAH BIN JARULLAH BIN IBRAHIM AL JARULLAH
Share:

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Banyak keutamaan yang terdapat pada bulan Ramadhan. Dan diantaranya terdapat dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Saw. Dengan mengetahui keutamaan tersebut akan memberikan motivasi yang lebih besar bagi kita untuk beribadah kepada Allah dan mengisi bulan Ramadhan dengan ibadah puasa, sholat tarawih, membaca Alquran (tilawah),sedekah, dan ibadah-ibadah sunah lainnya.

Berikut ini beberapa hadis yang menerangkan tentang keutamaan bulan Ramadhan.

1. Dari Abu Hurairah  :

“Rasulullah Saw. biasanya memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (H.R. Ahmad dan An Nasa’i).

2. Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah Saw bersabda:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, mengahapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a.

Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan Dia membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (H.R. Ath Thabrani, dan periwayatnya tsiqah).

3. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wajalla setiap hari menghiasai surganya lalu berfirman (kepada surga):

“hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.” Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau ditanya: “Wahai Rasulullah apakah malam itu lailatul Qadar? Jawab beliau: “Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya. (HR. Ahmad)      

Sumber :

RISALAH RAMADHAN Karya SYEIKH ABDULLAH BIN JARULLAH BIN IBRAHIM AL JARULLAH

Share: