MEDIA INFORMASI INDEPENDEN || Kaba Salingka Nagari || News || Tutorial || Email:Berdinamikaofficial@gmail.com

Sah, Koalisi Perubahan untuk Persatuan telah resmi ditandatangani. Mandat selanjutnya diserahkan kepada Anies


Pada hari jumat 24 maret 2023, telah dilaksanakan deklarasi koalisi oleh 3 partai yakni  partai Nasdem, Pks dan Demokrat. Koalisi tersebut dinamakan sebagai Koalisi Perubahan untuk Persatuan, disingkat KPP. Dalam deklarasi tersebut telah disepakati piagam kesepakatan bersama untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Calon presiden pada pemilu 2024 nanti.

"Alhamdulillah, Koalisi Perubahan Untuk Persatuan makin solid dgn ditandatanganinya Piagam Kerjasama Tiga Partai: Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera." Demikian ungkap Anies dalam laman Twitternya @aniesbaswedan.

Yang menarik dari piagam kesepakatan tersebut pada poin ketiga disebutkan bahwa ketiga partai menyerahkan mandat kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil Presiden sendiri dengan memperhatikan kriteria yang telah disepakati bersama.

Adapun kriteria tersebut adalah 

1. Berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi, dan tingkat kerentanan politik yang rendah.

2. Berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi.

3. Berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif.

4. Memiliki visi yang sama dengan Calon presiden, 

5. berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.

Adapun pada poin kelima kesepakatan itu disebutkan bahwa; kepada Calon Presiden diberikan keleluasaan untuk berkomunikasi guna membangun kerjasama dengan partai-partai yang kini memiliki kursi di parlemen untuk pada akhirnya dapat memperluas basis dukungan politik.

Poin-poin dari kesepakatan tersebut menunjukkan bahwa setiap unsur koalisi lebih mengedepankan stabilitas koalisi diatas kepentingan partai. Dengan diserahkannya mandat kepada Anies artinya partai siap untuk menerima Calon Wakil presiden yang dipilih Anies baik itu dari salah satu partai koalisi ataupun dari luar koalisi.



Share:

Piala Dunia U-20 2023, Indonesia patuh pada konstitusi Negara atau konstitusi FIFA?

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023 nanti. Turnamen Internasional ini akan diikuti oleh 24 negara yang salah satunya adalah Timnas U-20 Israel.

Keikutsertaan  Israel sebagai kontestan Piala Dunia U-20 tersebut ditentang oleh banyak kalangan diantaranya oleh anggota fraksi PKS yang diwakili oleh M Nasir Djamil. M nasir menuturkan bahwa Israel adalah State Terorisme, Indonesia harus menunjukkan jati dirinya sebagai negara yang anti penjajahan dengan cara tegas menolak kehadiran timnas Israel untuk bermain di Indonesia.


Penolakan berikutnya datang dari Gubernur Bali Wayan Koster. Koster menegaskan bahwa alasan penolakan bukanlah alasan keagamaan melainkan alasan kemanusiaan dengan berkaca pada tindak kekerasan Israel terhadap rakyat palestina. Indonesia sampai saat ini tidak mengakui keberadaan negara Israel dan tidak akan mengakui Israel sebagai sebuah negara sebelum Israel mengakui kemerdekaan Palestina.


Menurut ketua DPP PDI bidang keagamaan Hamka Haq, penolakan Koster yang merupakan kader PDIP tidak bertentangan dengan Konstitusi. Walaupun ada beberapa komunikasi informal yang terjadi antara Indonesia dan Israel, namun secara Formal Indonesia tidak mengakui keberadaan negara Israel sebelum Israel mengakui Palestina sebagai negara merdeka.


Dilansir dari onefootbal.com ada beberapa sanksi yang kemungkin bisa dihadapi oleh Indonesia seandainya penolakan tersebut terus berlanjut, adalah sebagai berikut:


1. Status Tuan Rumah Dicopot

Dengan hadirnya penolakan terhadap Israel ini, ada potensi FIFA akan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Pasalnya, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau IFAB telah memastikan bahwa tuan rumah di event-event sepak bola di bawah naungan FIFA tak boleh membawa urusan politik.

Dengan penolakan ini, FIFA pun bisa saja mengalihkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang dimiliki Indonesia ke negara peserta lainnya.


2. Indonesia Tak Bisa Jadi Tuan Rumah Event FIFA

Jika Israel benar-benar tak bisa tampil di Piala Dunia U-20 2023, maka Indonesia bisa saja mendapat getah tak akan lagi bisa menjadi tuan rumah ajang-ajang yang digelar FIFA.

Sebab, FIFA akan menjadikan polemik ini sebagai acuan sebelum menunjuk sebuah negara menjadi tuan rumah event-event internasional. Dengan adanya penolakan ini, Indonesia pun terancam tak bisa menggelar ajang-ajang bergengsi dari FIFA, termasuk Piala Dunia.


3. Indonesia Di-Banned oleh FIFA

Sanksi paling berat yang akan dirasakan Indonesia jika menolak Israel di Piala Dunia U-20 2023 adalah pembekuan atau Banned dari FIFA. Dengan pembekuan atau Banned dari FIFA itu, sepak bola Indonesia pun tak akan bergeliat dan Timnas Indonesia maupun klub-klub di dalamnya tak bisa bermain di kompetisi resmi. Sanksi ini pun akan merembet ke berbagai elemen, seperti klub, pemain, pelatih, dan wasit yang akan kehilangan pekerjaan di lapangan hijau.





Share:

KEUTAMAAN BERPUASA DI BULAN RAMADHAN


Keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan

1. Dalil:

Diriwayatkan dalam shahih Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw bersabda:
“Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat.

Allah ta’ala berfirman: “Kecuali puasa, itu untuk-Ku Aku yang langsung membalasnya. Ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.” Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kasturi.”

2. Bagaimana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah?

Perlu diketahui, bahwa bertaqarrub kepada Allah tidak dapat dicapai dengan meninggalkan syahwat ini –yang selain dalam keadaan berpuasa adalah mubah- kecuali setelah bertaqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan apa yang diharamkan Allah dalam segala hal, seperti: dusta, kedzaliman dan pelanggaran hak orang lain dalam masalah darah, harta dan kehormatannya. Untuk itu, Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya.” (HR. Al Bukhari).

Inti pernyataan ini: bahwa tidak sempurna bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah kecuali setelah bertaqarrub kepadanya dengan meninggalkan hal-hal yang haram. Dengan demikian, orang yang melakukan hal-hal yang haram kemudian bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah, ibaratnya orang yang meninggalkan hal-hal yang wajib dan bertaqarrub dengan hal-hal yang sunat.
Jika seseorang dengan makan dan minum berniat agar kuat badannya melaksanakan shalat malam dan puasa, ia mendapat pahala karenanya. Juga jika dengan tidurnya pada malam dan siang hari berniat agar kuat beramal (bekerja), maka tidurnya itu merupakan ibadah.

Jadi orang yang berpuasa senantiasa dalam keadaan ibadah pada siang dan malam harinya. Dikabulkan doanya ketika berpuasa dan berbuka. Pada siang harinya ia adalah orang yang berpuasa dan sabar, sedang pada malam harinya ia adalah orang yang memberi makan dan bersyukur.

3. Syarat mendapat pahala puasa:
Di antara syaratnya: agar berbuka puasa dengan yang halal. Jika berbuka puasa dengan yang haram maka ia termasuk orang yang menahan diri dari yang dihalalkan Allah dan memakan apa yang diharamkan Allah, dan tidak dikabulkan doanya.

Orang berpuasa yang berjihad:
Perlu diketahui bahwa orang mu’min pada bulan Ramadhan melakukan dua jihad, yaitu:
1. Jihad untuk dirinya pada siang hari dengan puasa.
2. Jihad pada malam hari dengan shalat malam.
Barangsiapa yang memadukan kedua jihad ini, maka memenuhi segala hak-haknya dan bersabar terhadapnya. Niscaya diberikan kepadanya pahala yang tak terhitung.

Sumber :

RISALAH RAMADHAN Karya SYEIKH ABDULLAH BIN JARULLAH BIN IBRAHIM AL JARULLAH
Share:

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Banyak keutamaan yang terdapat pada bulan Ramadhan. Dan diantaranya terdapat dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Saw. Dengan mengetahui keutamaan tersebut akan memberikan motivasi yang lebih besar bagi kita untuk beribadah kepada Allah dan mengisi bulan Ramadhan dengan ibadah puasa, sholat tarawih, membaca Alquran (tilawah),sedekah, dan ibadah-ibadah sunah lainnya.

Berikut ini beberapa hadis yang menerangkan tentang keutamaan bulan Ramadhan.

1. Dari Abu Hurairah  :

“Rasulullah Saw. biasanya memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (H.R. Ahmad dan An Nasa’i).

2. Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah Saw bersabda:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, mengahapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a.

Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan Dia membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (H.R. Ath Thabrani, dan periwayatnya tsiqah).

3. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wajalla setiap hari menghiasai surganya lalu berfirman (kepada surga):

“hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.” Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau ditanya: “Wahai Rasulullah apakah malam itu lailatul Qadar? Jawab beliau: “Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya. (HR. Ahmad)      

Sumber :

RISALAH RAMADHAN Karya SYEIKH ABDULLAH BIN JARULLAH BIN IBRAHIM AL JARULLAH

Share:

Banjir bandang landa Jorong Ladangpadi dan Dalam Koto Nagari Surian, Kabupaten Solok


Kab. Solok.(22/3/2023). Nagari Surian kecamatan Pantai Cermin kabupaten Solok dilanda banjir bandang. Bertepatan pada hari selasa, 21 maret 2023 pada pukul 4 sore.

Banjir bandang menimpa pemukiman masyarakat yang berada pada 2 jorong yakni jorong Ladang Padi dan jorong Dalam Koto.

Tidak ada korban jiwa namun puluhan rumah rusak akibat derasnya arus banjir.

Banjir bandang diperkirakan akibat tingginya curah hujan. Termasuk di area perbukitan yang menjadi hulu dari sungai yang melintas di jorong ladangpadi dan jorong dalam koto.

"Jam 1 lah kalam hujan di rimbo" demikian kata salah seorang warga bernama surya. (Is)















Share:

Masyarakat Jorong Campurjaya laksanakan goro sambut bulan Ramadhan

 


Dharmasraya.(21/3/2023). Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan masyarakat jorong Campur jaya kenagarian Sikabau mengadakan goro serentak yang dipimpin oleh kepala jorong, kepala dusun dan ketua pemuda Ahmad Sugeng.

Kegiatan dimulai dari rumah masing-masing kemudian dilanjutkan dengan pembersihan pepohonan dan semak yang ada di sepanjang jalan di jorong. Masing-masing ada yang menggunakan sinso, parang ataupun golok.

Kegiatan goro bersama ini dirasakan manfaatnya cukup besar oleh masyarakat. Ruas jalan terlihat lebih lapang dari biasanya dan tidak adalagi ranting pohon yang saling silang ketengah jalan. 

"Kalau bersih seperti ini pemukiman terasa lapang dan menyenangkan." Ungkap Sugeng selaku ketua pemuda. Beliau juga berharap seluruh masyarakat jorong meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan kebersihan dan ketentraman di tengah masyarakat.

Goro ini juga diikuti oleh warga lain yang memiliki kebun di wilayah jorong Campurjaya. Walaupun tinggal di jorong tetangga namun dalam membersihkan area pemukiman tetap menjadi tanggungjawab bersama. 

Masyarakat berharap kegiatan bersih-bersih ini dapat dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya agar kebersihan dan kerapian pemukiman tetap terjaga. (dh)

Share:

ALLAH MEWAJIBKAN BERPUASA BAGI ORANG YANG BERIMAN



Sebagai seorang Muslim yang mengakui dirinya Mukmin, maka dia diwajibkan berpuasa.  Sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam AlQuran.

Allah berfirman Dalam Alquran Surat AlBaqarah ayat 183:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Dari ayat tersebut Allah memerintahkan kepada setiap Mukmin untuk melaksanakan puasa agar dengan berpuasa seorang Mukmin dapat meningkatkan derajatnya menjadi derajat Taqwa.

Seorang Muslim belum tentu bisa disebut sebagai seorang Mukmin. Sedangkan seorang mukmin (orang yang beriman kepada Allah) sudah jelas tentunya merupakan seorang Muslim. 

Demikian pula halnya dengan seorang Mukmin belum tentu sudah memiliki titel sebagai Mukmin yang bertakwa. Dan orang yang dapat meraih titel Taqwa tersebut adalah merupakan orang-orang mukmin yang telah menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya, salah satu diantaranya adalah berpuasa.

MAKNA TAQWA

Para ulama rahimahullah telah mejelaskan apa yang dimaksud dengan taqwa. Di antaranya, Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendenifisikan : “Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan”.

Sedangkan Imam An-Nawawi mendenifisikan taqwa dengan “Menta’ati perintah dan laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani “ Taqwa yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan menta’atiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya”.

Karena itu siapa yang tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang yang bertaqwa. Maka orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah, atau mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai Allah, atau mengambil dengan kedua tangannya apa yang tidak diridhai Allah, atau berjalan ke tempat yang dikutuk Allah, berarti ia tidak menjaga dirinya dari dosa.






Share: